Kesaksian: Tumirah dan Pembantaian Dukun Santet adalah pertunjukan monolog aktor-performer yang mencoba memanggil memori kelam Banyuwangi – pembantaian maut dukun santet pada akhir rezim Orde Baru. pertunjukan ini berangkat dari dua sumber yaitu naskah Tumirah Sang Mucikari karya Seno Gumira Ajidarma serta data riset kami tentang fenomena pembantaian dukun santet.
karya ini mencoba memain-mainkan posisi Dayu sebagai aktor dan Dayu sebagai performer. bagaimana seorang Dayu (dan juga saya, Abi ML sebagai sutradara) melakukan kerja keluar-masuk yang menyakitkan. di satu waktu kami harus menyelami dan menjalankan Tumirah (representasi), di waktu yang tiba-tiba kami harus kembali memposisikan diri sebagai manusia hari ini – yang tentunya tidak menyaksikan/merasakan fenomena tersebut.
apakah trauma meluludibungkam?
kami pikir perlu sekali-kali untuk memasuki hal yang
menyakitkan dan menceritakannya dengan
meminimalisir nilai-nilai biner.
potongan teks : Seno Gumira Ajidarma, tirto.id, jurnal / laporan NU
editor teks & sutradara : Abi ML
aktor/performer : Dayu Prisma