Mak Mi, merupakan mertua Titik yang bekerja sebagai TKW di Singapura selama kurang lebih 10 tahun. Mak Mi datang ke Singapura dan langsung dipekerjakan mengurus Haziq, anak majikan berusia 2 bulan yang cacat fisik sejak lahir.
Fase awal bekerja adalah masa yang berat buat Mak Mi. Ia sering diperlakukan kasar oleh majikan perempuan. Makanan sehari-harinya adalah umpatan yang dilontarkan majikan, “stupid dangdang!”
Kemampuan dan kesabaran Mak Mi dalam mengasuh, dibuktikan dengan kesetiaannya merawat dan menemani serangkaian operasi bibir dan rahang Haziq. Mak Mi mengasuhnya sampai ia berusia 10 tahun. Merawat Haziq selama itu, membuat 3 kain jarik betul-betul rusak. Banyak momen terkenang yang diabadikan melalui foto, pakaian, dan ingatan.
Studio Klampisan mengemas performance ini dengan dramaturgi tur arsip, benda, dan ingatan. Tur diperlakukan sebagai jembatan: masa lalu dan hari ini; Haziq, suami Mak Mi, dan cucu Mak Mi; dalam narasi kesetiaan dan kesabaran Mak Mi atas seseorang yang dicintainya.